Asalamu'alaikum
Wr. Wb.
Yang terhormat bapak Leo Pieter Fernando selaku guru
bidang studi Bahasa Indonesia serta teman-teman yang saya sayangi.
Pertama-tama marilah kita ucapkan puja dan puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerana atas rahmat-Nya kita masih bisa
berkumpul kembali. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas beberapa
informasi mengenai tanah longsor.
Telah kita ketahui bahwa tanah longsor merupakan
peristiwa pergeseran lapisan tanah dari derah tinggi ke daerah yang lebih
rendah secara tiba-tiba. Tanah longsor dapat dibedakan menjadi dua macam. Yang
pertama adalah tanah longsor sebagai kejadian bencana alam. Tanah longsor jenis
ini memiliki faktor-faktor pendorong kejadian yang dapat digolongkan sebagai
proses alam. Sebagai contoh, pergeseran tiba-tiba kulit bumi karena adanya
aktivitas lempeng tektonik dapat berakibat tanah longsor yang berbahaya bagi
mekhluk hidup yang tinggal di atasnya. Tanah longsor jenis ini juga dapat
terjadi bila ada aktivitas gunung berapi dan gempa bumi. Yang kedua adalah
tanah longsor akibat kesalahan manusia. Misalnya, lahan kritis di sebuah bukit
yang tidak terawat bila hujan dapat beresiko tanah longsor. Hal tersebut
terjadi karena tidak adanya akar pohon sebagai resapan air dan penopang tabah.
Hujan yang dimaksud di atas adalah hujan yang lebat atau hujan tidak lebat
namun berlangsung selama lebih dari tiga jam terus menerus. Bila air hujan
tidak merembes dalam akar tanaman, maka sirkulasi air dalam tanah akan
bertambah. Itu berarti tanah gembur dan lolos air (lempung, lempung pasiran,
pasir lempungan, dan pasir) di atas batuan kompak kendap air akan longsor.
Demikian pengertian dari tanah longsor. Cara-cara penanggulangan tanah longsor
adalah sebagai berikut:
Mewaspadai
retakan lengkung pada lereng atau retakan pada bangunan dan jalan saat atau
setelah hujan.
Menutup
retakan-retakan tersebut dengan lempung atau material kendap air.
Membuat
parit untuk mengatur sirkulasi air hujan atau menancapkan batang bambu yang
telah dilubangi pada kedua ujungnya kedalam lereng untuk mengurangi proses
sirkulasi air dalam tanah.
Melaporkan
titik-titik rawan longsor kepada pihak yang berwenang.
Melaksanakan
program tanam pohon keras pada lahan atau lereng yang gundul.
Membangun
pondasi atau papan topangan tanah.
Dan ada
beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
jangan
mendirikan bangunan di atas lereng rawan longsor.
Jangan
mencetak kolam atau sawah irigasi di atas dan pada lereng rawan longsor.
Jangan
melakukan penggalian di sekitar kaki lereng rawan longsor.
Jangan
menebang pohon sembaranagn pada dan di sekitar lereng rawan longsor.
Jangan
tinggal di bawah lereng rawan longsor saat hujan turun dan sehari setelah hujan
reda.
Adapun upaya
mitigasi bencana tanah longsor adalah:
Persiapkan
kelengkapan berharga seperti surat-surat berharga, buku tabungan, dan
lain-lain, makanan, minuman, kotak PP (Pertolongan Pertama), pakaian dalam,
senter, dan barang-barang lain yang diperlukan serta dimasukkan ke dalam ransel
tanggap bencana.
Membuat peta
jalur aman lokasi rawan longsor untuk dijadikan pedoman jalan bila
sewaktu-waktu terjadi bencana.
Demikian sedikit informasi mengenai tanah longsor yang dapat saya
sampaikan. Semoga dapat bermanfaat. Ingat! Retakan berkembang lebih lebar dan
panjang, pohon-pohon dan tiang listrik mulai miring merupakan tanda awal tanah
longsor. Sekian. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
tag : contoh pidato, pidato bahasa indonesia, pidato kelas 3 SMA, pidato perpisahan SMA, pidato SMA, pidato perpisahan.
tag : contoh pidato, pidato bahasa indonesia, pidato kelas 3 SMA, pidato perpisahan SMA, pidato SMA, pidato perpisahan.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »